Sejarah Kopi Arabika Indonesia Lahir dari Tangan Belanda
ngopibareng.id – Kopi Arabika yang berlambang ‘Java Ijen Raung’, yang dilahirkan dari dataran tinggi yang ada di daerah Bondowoso. Kabupaten yang resmi dijadikan sebagai Republik Kopi Jawa Timur ini sudah menjadi idola dunia.
Pada tahun 1830 kopi Bondowoso mulai di tanam, yang bertempat di dataran tinggi Ijen dan Raung. Di tahun 1895 pabrik kopi mulai di dirikan dan pemerintah Hindia Belanda ikut berperan di dalamnya.
Namun, Saat itu situasi di Hinda Belanda mengalami krisis ekonomi dan terjadi tanam paksa yang dikomandoi oleh Raja Wilem I di Belanda. Secara garis besar, berkisar antara kurun waktu 1686-1696 mulai pertama kali ditanam oleh Hindia Belanda.
Menguntit sejarah bibit kopi Arabika, dalam buku yang ditulis oelh K David pada 1999 yang berjudul ‘Home Caffe Roasting, Romance and Revival’. Pada buku ini mengisahkan bahwa Nicholas Witsen seorang Mayor of Amsterdam meminta kepada komandannya Henricus Zwaardecroon, untuk mendatangkan bibit kopi dari Malabar tempat ia bertugas.
Setelah bibit kopi itu datang langsung di tanamanya di Kadawoeng dekat Batavia (Jakarta). Namun bibit kopiyang dipanen disana gagal dipanen, karena pada saat itu ditimpa gempa.
Henricus Zwaardecroon pun tak hilang akal untuk menanam kopinya kembali. Ia mencita-citakan bahwa biji emas berhasil lahir di tanah Hindia Belanda.
Akhirnya, di tangan Henricus, bibit kopi Arabika yang kedua kembali ditanam di tanah Indonesia pada tahun 1699. Itulah yang menjadi cikal bakal tanaman kopi di seluruh perkebunan kopi Arabika di Indonesia. (hrs)