Dianggap membawa dampak kerusakan lingkungan, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri menggerebek aktivitas penambangan pasir manual di Sungai Brantas lingkungan Kelurahan Bandar Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Saat dilakukan penggerebekan di lokasi, petugas tidak menjumpai satu orang pun penambang di sana. Dikatakan Nurkamid Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri, penertiban ini dilakukan terkait adanya pengaduan dari masyarakat tentang adanya penambangan pasir manual yang lokasinya tidak jauh dari posisi jembatan baru. Pengaduan itu salah satunya ia terima melalui laporan telepon. Ada tiga orang yang melapor terkait penambangan pasir manual. "Kita mendapatkan pengaduan dari masyarakat, tentang hal itu. Kemudian kita tindaklanjuti untuk ditertibkan. Namun sesampainya di sana mereka sudah kabur, setelah melihat keberadaan kami," terang Nurkamid. Berdasarkan laporan dari anggotanya, para penambang ini kabur setelah melihat keberadaan mobil patroli Satpol PP. Meski melakukan aktivitas penambangan pasir secara tradisional, namun dampaknya dirasa bisa merusak lingkungan sekitar. Apalagi itu dilakukan tidak jauh dari posisi jembatan. Tak berhasil mendapatkan tangkapan karena kabur duluan, Satpol hanya menemukan sejumlah alat tradisional manual milik penambang. Alat-alat penambang pasir ini disembunyikan di bantaran sungai Brantas. Peralatan ini kemudian disita dan diamankan untuk dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Kediri di Jalan Veteran. "Kita belum tahu pasti, identitas pemilik usaha penambang pasir tradisional tersebut. Untuk sementara peralatanya kita sita, dibawa ke Kantor Satpol PP. Kita juga sudah melapor dan kordinasi dengan pihak Jasa Tirta yang memiliki kewenangan atas sungai Brantas," ujarnya. Untuk mengantisipasi pertambangan pasir tak berizin ini, Satpol PP akan melakukan patroli atau pengawasan secara berkala. Tujuannya agar penambangan pasir tradisional tersebut tak kembali. Penambangan pasir manual, dilakukan dengan cara berenang didasar sungai Brantas untuk mengambil pasir. Cara pengambilan pasir dilakukan menggunakan alat semacam skrop yang terbuat dari anyaman kayu. Aktivitas penambangan biasa dilakukan dari pagi hingga sore hari. Kualitas pasir yang ada didasar sungai Brantas dinilai sangat bagus. Kualitas pasir yang bagus ini yang membuat banyak penambang tergiur yang mengambil.