Produksi Kopi Menurun 50persen Akibat Cuaca Buruk
ngopibareng.id – Akhir-akhir ini cuaca di berbagai daerah Indonesia mengalami musim penghujan yang tam menentu. Dampaknya dari cuaca ekstrem tersebut bakal buah kopi di Kabupaten Buleleng rontok. Sebelum itu, bunga kopi juga mengalami rontok yang diakibatkan oleh hujan angin.
Untuk perkiraan kopi pada musim panen mendatang akan mengalami penurunan hingga 50 persen. Hal ini diakui seorang petani I Made Niposter di Desa Tista, Kecamatan Busungbiu. Ia mengatakan, sejatinya musim panen kopi yang akan datang merupakan panen raya. Sayang, harapan itu seperti hilang begitu saja akibat cuaca yang tidak bersahabat, dilansir dari Balipost.
Hujan dan angin kencang tiba saat tanaman mulai berbunga. Bunga yang akan berubah menajdi bakal buah atau yang biasa disebut biik tersebut rontok. “Setelah panen lalu bunga kopi gagal bertahan menjadi biik dan kalau ada yang bertahan menjadi biik karena hujan dan angin itu bakal buah itu busuk dan rontok. Tidak bsia harus berbuat apa kecuali tetap memeliahara siapa tahu cuaca berubah dan tanaman bisa menghasilkan bunga atau biik,” jelasnya.
Menurut Niposter, di tengah cuaca ekstrem ini dirinya tidak bisa berbuat banyak agar tanaman bisa bebruah optimal. Hal ini karena pengaruh alam, sehingga kalau dikendalikan dengan pemakaian pupuk atau obat-obatan kimia, hasilnya belum tentu maksimal.
Atas kondisi ini, produksi kopi dalam masa panen 2017 mendatang dipastikan akan turun hingga 50 persen dibandingkan masa panen tahun 2016. Petani hanya bisa pasrah dan berharap cuaca kembali normal, sehingga sisa bakal buah yang masih bertahan itu bisa dipelihara dan memberikan harapan agar dapat dipanen 2017 mendatang.
“Ini murni karena alam dan tidak bisa dipakai dengan pupuk dan obat-obatan. Hanya bisa beroda mudah-mudahan cuaca kembali normal, sehinga bunga atau bakal buahnya bisa menghaislkan walau hasilnya tidak optimal,” jelas Niposter.
Advertisement