Pohon Penaung Penentu Cita Rasa Kopi Bondowoso
ngopibareng.id – Kopi arabika Bondowoso akan menjadi percontohan nasional, karena dalam pegelolaannya kopi jenis ini sudah menerapkan tanaman tegakan yang mampu melindungi dan menjaga kualitas tanaman tersebut.
Yusriadi Ketua Asosiasi Petani Kopi (APEKI) Bondowoso mengatakan, salah satu faktor yang menentukan cita rasa kopi adalah pohon penaung. Keberadaannya, seperti saren, sengon, pinus, mahoni, dadap, dan glintungan akan mampu mempengaruhi kualitas tanaman kopi.
“Kalau pohon penaungnya baik, kondisi pohon kopi juga bagus karena tidak terkena sinar matahari secara langsung. Karena sifat tanaman kopi begitu,” ucap Yus, sapaan akrabnya disadur dari TIMESIndonesia, pada Selasa (19/7).
Ia menegaskan bahwa salah satu karakteristik dari kopi arabica Java Ijen-Raung Bondowoso adalah sensasi spicy yang dipengaruhi oleh pohon penaung. Sensasi sedikit pedas di lidah yang membuat kopi Bondowoso semakin berwarna ketika diseruput. Sensasi inilah yang disebabkan oleh pohon penaung yang membuat beda rasa kopi Bondowoso ini.
Yusril melanjutkan bahwasanya petani kopi di Bondowoso, semakin menyadari arti penting keberadaan hutan. Konsep yang diusung untuk pengelolaan hutan secara lestari dengan budidaya yang ramah lingkungan mulai digalakkan oleh para petani kopi di daerah timur Pulau Jawa. Ia mencontohkan, penggunaan pupuk organik dan memanfaatkan kulit kopi hasil pulping dan pangkasan cabang.
“Konsep budidaya kopi yang ramah lingkungan dan hutan lestari telah dilaksanakan di Bondowoso. Kayu-kayu tegakan yang merupakan tanaman asli hutan tetap dilestarikan di bawahnya dimanfaatkan sebagai tanaman kopi,” tegasnya.
Peran Perhutani terhadap pengembangan potensi kopi di Bondowoso tentunya berpengaruh sekali, dengan tidak hanya menyediakan lahan, tetapi juga membina para petaninya, untuk lebih meningkatkan kualitas kopi. Sehingga dalam hal ini munculah kemitraan antara petani dan Perhutani yang berjalan baik dan saling menguntungkan. (hrs)
Advertisement