Peringatan Dharma Santi di Candi Pelataran Blitar
Blitar: Hari ini Minggu (16/4) di Candi Penataran Blitar umat Hindu mengadakan upacara Peringatan Dharma Santi se-Blitar Raya, Hari Raya Nyepi/ Tahun Baru Saka 1939. Tema tahun ini Jadikan Catur Brata Penyepian Memperkuat Toleransi ke-Bhinekaan Berbangsa dan Bernegara demi Keutuhan NKRI.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga hadir sekaligus membuka upaca. “Mari kita jaga perdamaian dan persatuan NKRI, karena itulah modal utama untuk menyukseskan pembangunan yang muaranya adalah kesejahteraan masyarakat, katanya.
Menjaga dan mempertahankan perdamaian dan persatuan NKRI ini sangat penting, lanjut Gus Ipul, karena bangsa ini menghadapi banyak tantangan dan cobaan di era modern ini. Kini semuanya serba teknologi informasi. Itulah yang harus diwaspadai seluruh umat beragama, khususnya generasi muda yang masih butuh dibimbing imannya.
"Di internet, selain hal positif, bisa kita lihat banyak sekali hal negatif seperti upaya memecah belah persatuan bangsa. Mulai ujaran kebencian atau hate speech, berita palsu atau hoax, isu-isu yang menyangkut SARA, konten-konten pornografi, ajaran radikalisme, dan lainnya" katanya.
Guna menanggulanginya, sebagai umat beragama, upaya-upaya tersebut harus disikapi dengan kepala dingin agar tidak salah paham/ mudah terpancing, dicegah sejak dini, serta diluruskan. Caranya, dengan mempelajari agama dengan benar dan tepat, menggunakan internet secara positif, serta membangun komunikasi yang harmonis antar umat beragama untuk meredam isu-isu negatif.
"Ingat, meski kita dilahirkan berbeda, tapi pada dasarnya kita adalah satu, kita sama-sama warga negara Indonesia. Sebagaimana yang kita lakukan di peringatan Dharma Santi ini" lanjutnya.
Meski peringatan ini adalah kegiatan umat Hindu, namun dihadiri pula oleh umat beragama lain. Tak hanya itu, hadir juga unsur polisi, TNI, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), dan masyarakat sekitar. "Dharma Santi membuat kami yakin dan optimis bahwa NKRI akan semakin kuat, solid, dan bersatu. Bukan sebaliknya." pungkasnya disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Peringatan Santi diawali dengan upacara ritual, seperti Puja Astuti Upacara Dharma Santi, sembahyang/ Puja Gayatri Mantram, kemudian dilanjutkan acara seremonial seperti pembacaan sioka suci, Tari Gambyong, Tari Legong Keraton, dan penyerahan Piala Ogoh-ogoh. (dit)