Penjual Es Keliling Meninggal di Atas Motor
Kematian bisa menjemput siapa saja dalam kondisi apa pun. Termasuk yang dialami Misyanto, 66 tahun, warga Dusun Gentengan, Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo yang meninggal di atas sepeda motornya, Senin, 2 Maret 2020.
Pedagang es keliling itu meninggal dunia dalam kondisi sedang duduk di atas jok motornya yang sedang berhenti menunggu calon pembeli. Posisi kedua kakinya masih menapak tanah, kepalanya terkulai di atas speedometer, dan kedua tangannya memegang bagian depan motor.
Kematian Misyanto kali pertama diketahui warga Suwoco, warga Dusun Talunongko, Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Di tempat itu pula penjual es keliling itu “berhenti untuk selamanya”.
“Awalnya saya kira, penjual es keliling itu sedang tertidur di atas motornya. Ternyata ia sudah meninggal dunia,” ujar Suwoco, Senin malam.
Suwoco yang pagi itu sekitar pukul 10.00 hendak melintas di jalan. Mengira ada orang tertidur di atas motornya, Suwoco membunyikan klakson berkali-kali.
“Saya klakson soalnya pengendara motor itu berhenti di tengah jalan, mobil saya tidak bisa lewat,” katanya. Karena bunyi klakson berkali-kali tidak mendapat reaksi, Suwoco turun dari mobil dan memeriksa pengendara motor.
Suwoco kaget ketika dicek ternyata denyut nadi dan pernapasannya sudah tidak ada. Ia kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak desa setempat dan Polsek Sumber.
Jajaran Polsek Sumber bersama pihak Puskesmas Sumber kemudian mendatangi lokasi penjual es keliling ditemukan. Akhirnya diketahui kondisi korban sudah meninggal dunia.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Rizky Santoso membenarkan, adanya seorang penjual es keliling yang meninggal di atas motornya. Pemeriksaan sementara tidak ada tanda-tanda dianiaya.
"Posisi korban saat itu duduk di atas motornya yang di-jagrak samping, sedangkan kepalanya bersandar di atas speedometer dan kedua tangan menempel di lampu depan motor,” katanya.
Diperoleh informasi dari keluarganya, Misyanto sebenarnya sedang sakit tetapi memaksakan tetap berjualan es keliling. “Kata pihak keluarga, Misyanto sering mengeluh sakit kepala dan sesak napas tetapi tetap bekerja demi menafkahi keluarganya,” kata Kasatreskrim.
Advertisement