Pengusaha Kopi Bidik Pasar Cina yang Setia Kepada Teh
Ngopibareng.id – Berawal pada tahun 2005, Richard Chien membuka warung kopi di Cina bagian timur laut. Setiap harinya sederet barista baru atau peracik kopi membuat beraneka macam minuman kopi,bahkan mencapai 900 cangkir kopi setiap harinya yang dipatok dengan harga 6 yuan atau sekitar Rp11.000.
Di negara Cina kopi berpotensi mengubah salah satu pasar kopi terkecil di dunia menjadi pasar terbesar. Untuk tahap sekarang, konsumsi kopi di Cina tercatat kurang dari 2% dari konsumsi kopi dunia, tetapi Cina sudah mengubah industri itu. “Ekonomi sudah berubah; orang-orang lebih mengerti tentang gaya hidup lain, bahkan Minuman tidak hanya sekedar teh lagi.” kata Chien yang dikutip dari BBcindonesia.com
Selang sepuluh tahun kemudian, ia pun mengenyam pendidikan pelatihan membuat kopi berkelas atas di Beijing. Di sekolah itu, peserta latihan selama berjam-jam mendalami aroma biji kopi dan teknik merasakan kopi yang biasa dijual Rp78.000 per cangkir. Secara perlahan kopi menggeser minuman yang sudah membudaya di Cina, teh.
Konsumsi kopi di Cina yang meningkat hampir tiga kali selama empat tahun terakhir, lebih pesat dibandingkan pasar besar lain yang dipantau oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat. Dan potensi pangsa pasar itu besar sekali sebab penduduk Cina mencapai hampir 1,4 miliar jiwa.
Starbucks begitu yakinnya sehingga berencana membuka roastery -atau tempat memanggang dan memproses kopi- dan tasting room -tempat mencoba kopi- pertamanya tahun depan di Shanghai, dan percaya bahwa Cina bisa menjadi pangsa pasar terbesarnya.
Menurut Shaun Rein, direktur pelaksana China Market Research Group di Shanghai yang dikutip dari BBCIndonesia.com mengatakan. Penanam kopi perlu memikirkan bagaimana menggenjot produksi biji kopi yang rasanya disesuaikan dengan selera konsumen Cina. “Ini pernah terjadi sebelumnya ketika permintaan melebihi persediaan sehingga harga biji kopi melambung sampai petani mampu menanam lebih banyak lagi,” kata Rein.
Perusahaan Rein memperkirakan konsumsi kopi di Cina akan tumbuh 20% per tahun dengan sebagian besar konsumennya adalah perempuan di bawah usia 30 tahun. “Mereka tak lagi memburu tas-tas Louis Vuitton untuk kemudian mencicipi pengalaman,” jelas Rein. “Budaya minum kopi merupakan bagian dari pengalaman itu.” (wsn)