Nikmati Sajian Kopi dan Nuansa Desa di Kopi Klotok Pakem
ngopibareng.id – Yogyakarta selain menjadi kota pelajar dan wisata juga mempunyai daya tarik tersendiri dalam hal kuliner. Banyak tempat-tempat kuliner yang menyajikan makanan-makanan tradisional asli Yogya. Salah satunya adalah di Warung Kopi Klotok yang berada di Jl Kaliurang Km 16 Kledokan Pakem Sleman ini. Warung tersebut saat ini sedang banyak dicari oleh para pecinta kuliner.
Dilansir dari laman tribunnews.com.Warung ini berada di desa yang jalannya pun kecil dan jauh dari kota, namun warung ini selalu ramai oleh pengunjung setiap harinya. Dengan mengusung konsep rumah pedesaan jaman dahulu. Disini pengunjung dapat merasakan sejuknya udara lereng gunung Merapi yang jauh dari polusi perkotaan.
Dari segi bangunan, rumah joglo jaman dahulu yang terbuat dari kayu itu ditata dengan interior yang membuat kesan lawas. Termasuk meja dan kursinya. Di warung kopi klotok, pengunjung dapat langsung mengambil makanan secara prasmanan. Layaknya ketika ingin makan dan mengambilnya di dapur milik pribadi.
“Konsepnya itu kaya kalo kita datang ke rumah eyang, terus mau makan nah kan ngambil sendiri di dapurnya. Jadi disini seolah-olah kaya di rumah sendiri,” ujar Halida Nursyah Arnaiz selaku menejer yang juga anak dari pemilik warung kopi klotok.
Buka dari pukul 07.00 hingga 22.00 WIB. Warung kopi klotok menyediakan berbagai macam masakan rumah khas orang Jawa yang sederhana. Menu yang terdapat disini antara lain makanan, sayur, lauk, jajanan dan minuman.
Sesuai dengan namanya, kopi klotok yang cara pembuatannya di masak hingga muncul bunyi “klotok-klotok” menjadi minuman khas di warung ini.
Namun selain itu ada juga teh tubruk gulo batu dan juga wedang jage gepruk yang tak kalah enaknya dengan kopi klotok. Ada juga beberapa minuman lain seperti teh tawar ataupun teh panas. Minuman yang ada disini dihargai mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 6,500.
Untuk jajanan, terdapat jadah goreng dan pisang goreng khas warung kopi klotok. Di sini, pisang goreng merupakan menu yang sering dipesan oleh pengunjung. Dengan harga Rp 6.500 pengunjung sudah bisa mendapatkan seporsi jadah ataupun pisan goreng. Bahkan jika pada akhir pekan, pengunjung harus bersabar mengantri untuk mendapatkan pisang goreng.
Menjelang sore, warung ini semakin ramai oleh pengunjung yang ingin merasakan suguhan khas kopi klotok. Bahkan akan terlihat pengunjung yang menunggu untuk mendapatkan tempat duduk.
“Karena kapasitasnya sebagai warung bukan rumah makan jadi sistemnya sabar menanti. Seninya di kopi klotok itu pelanggan mandiri, bener-bener kaya di rumah sendiri,” tandas Halida yang juga anak dari pemilik Warung Kopi Klotok. (frd)
Advertisement