Nama dan Konsep yang Berbanding Lurus, Langsung Bayar
ngopibareng.id – Sebagian warung kopi memang sudah menerapkan kebijakan langsung bayar di muka setelah memesan makanan atau minuman. Namun di Ketintang Madya no. 51 ini menggunakan nama Langsung Bayar, karena berkaca dari pengalaman yang waktu itu menggunakan sistem bayar belakangan, dan itu dianggap merugikan warungnya.
“Dulu warung ini menggunakan nama HDK, yang pusatnya di Kebon Sari. Disana rata-rata para pengunjung setelah memesan dan setelah itu langsung pergi dengan tidak membayarnya, setelah itu berubahlah sistem dan namanya menjadi langsung bayar,” ujar Pipit pengelola cabang warkop HDK Ketintang.
Dari awal situlah HDK berubah nama, belajar dari pengalaman itu warkop ini sudah mempunyai cabang 4 warung, pertama di Kebon Sari, Ketintang dua Warung, satu lagi di Gunung Sari. Dengan demikian Pipit menjelaskan, bahwa pegawainya tidak begitu mengawasi semua pengunjung yang datang.
“Maka dari itu langsung bayar dimuka menjadi solusi yang baik untuk mencegah orang yang tidak bayar setelah memesan. Kenapa juga langsung bayar ini menjadi nama depan, karena agar orang tau ketika datang kesini bahwa konsep warung yang seperti ini,” imbuhnya.
Warkop ini menggunakan kopi yang diambil dari NTT agar mempunyai rasa yang berbeda dari warung kopi yang lainnya. Namun, kopi tersebut masih melalu proses peracikan kembali di campur dengan kopi lokal sini.
“Alasannya adalah karena kopi NTT cukup mahal, dan kopi lokal harganya cukup terjangkau. Mangkannya kita melakukan proses pencampuran tersebut,” pungkasnya. (hrs)