Nagari Kopi Filosofi Nama dari Kerajaan Majapahit
ngopibareng.id – ‘Nagari Kopi’ begitulah nama warung kopi yang diambil dari bahasa sangsekerta, yaitu berarti Nusantara. Tepat berada di pusat kerajaan Mojopahit begitulah filofofi nama warung ini diambil dan identik digunakan pada jaman kerajaan. Berlokasi di Jalan Surodinawan no. 107, Prajurit Kulon, Mojokerto telah lebih setahun menjual kopi dari seluruh tanah air.
Tepatnya pada tanggal 14 Maret 2015, Nagari kopi resmi menjual kopi untuk masyarakat Mojokerto. Awal mendirikan usaha warung kopi di karenakan Artanto semakin kehilangan tempat ngopi di Mojokerto, terlebih pada sajian kopi nusantara.
“Saya pertama kenal kopi nusantara yaitu dari warung kopi ‘Eyang Kerto’ yang ada di Mojokerto. Namun, Eyang Kerto akhirnya tutup dan saya merasa di Mojokerto ini kurang warung kopi yang menyajikan kopi Nusantara, dan pada akhirnya saya memutuskan membuka usaha warung kopi nusantara,” terang Artanto pemilik Nagari Kopi.
Konsep yang ditawarkan dari Nagari Kopi sendiri adalah warung kopi biasa, dengan mengejar segmentasi masyarakat menengah kebawah. Serta bertujuan untuk mengenalkan jenis-jenis kopi nusantara. Harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal, cukup tujuh ribu saja pengunjungnya sudah bisa menikmati sajian jenis kopi nusantara.
Namun, Artanto melihat dengan harga segitu masyarakat masih berfikiran terlalu mahal. Terlebih dari masyarakat Mojokerto sendiri kurang begitu mengetahui tentang kopi nusantara. “Kita masih sulit sekali untuk mengenalkan kopi nusantara disini, terlebih masyarakat disini memiliki pandangan dengan masih melihat tempat dan harga yang disajikan,” jelas Artanto.
Nagari Kopi sendiri juga menyajikan Cold Brew (kopi dingin) dan juga minuman non kopi. Tetapi cold brew sendiri kurang seberapa ada peminatnya di Mojokerto, menurut Artanto pemikiran orang bahwa kopi harus diseduh dengan air yang mendidih agar tidak kembung.
Warung yang berdiri lebih setahun ini mengaku kesulitan menjual kopi. Karena konsumennya lebih banyak memesan minuman yang non kopi. “Kedepannya saya akan mengurangi menu non kopi karena tujuan saya di awal yaitu mengenalkan kopi nusantara ke masyarakat Mojokerto,” jelasnya.
Artanto sendiri mengutarakan harapannya sebagai penjual kopi, yaitu agar kedepannya Nagari Kopi ini mampu lebih banyak mengedukasi masyarakat Mojokerto terkait kopi Nusantara. Serta dengan konsep yang dibuat melawan arus bisnis kopi, Nagari Kopi masih tetap bertahan. (hrs)