Mau Direlokasi, PKL Jalan Anggrek 'Serbu' DPRD Surabaya
Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Jalan Anggrek menyerbu kantor DPRD Kota Surabaya, Rabu 25 September 2019. Kedatangan mereka untuk memprotes rencana Pemerintah Kota melakukan relokasi di tempat mereka berdagang.
Menurut informasi yang mereka dapat, Pemkot Surabaya akan merelokasi puluhan PKL itu pada hari ini juga. Namun belum tahu pada jam berapa.
"Hari ini katanya mau digusur, makanya kami ke DPRD untuk protes," kata Ketua Paguyuban PKL Jalan Anggrek, Mohammad Jazaini.
Ia berharap, relokasi yang dilakukan oleh Pemkot itu tidak terealisasi. Alasannya, ia dan puluhan PKL lainnya telah berjualan di Jalan Anggrek selama puluhan tahun.
"Sudah lama di situ jualan. Kami cuma minta tetap berjualan," katanya.
Zen sapaan akrab Mohammad Jazaini mengatakan, jika relokasi tetap dilaksanakan oleh Pemkot dan para pedagang dipindah ke lokasi lain, ia khawatir, dagangan para PKL tidak akan selaku di Jalan Anggrek.
"Nanti pembeli malah nyari dan bingung. Kalau gitu kan nanti orang jadi gak kerja, gak dapat uang, nanti malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena pengangguran," kata Zen.
Akhirnya, mereka ditemui langsung oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono di Ruang Komisi D DPRD Kota Surabaya. Awi sapaan akrab Adi Sutarwijono mengatakan, pihaknya (DPRD Kota Surabaya), akan menampung aspirasi yang disampaikan oleh puluhan PKL, dan nantinya akan disampaikan ke Pemkot Surabaya.
"Kami akan tampung aspirasi panjenengan semua ya. Nanti disampaikan ke Pemkot," kata Awi.
Meski begitu, Awi mengatakan, bahwa DPRD Kota Surabaya belum bisa melakukan hal lebih lanjut, seperti hearing atau pertemuan dengan Pemkot Surabaya. Alasannya, hingga saat ini Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kota Surabaya belum terbentuk.
"Ini belum rampung dan terbentuk. Tapi nanti kami akan bawa ke komisi yang bersangkutan ya," ungkap Awi.
Namun, Awi berjanji, ia akan menyampaikan keluhan tersebut ke Pemkot dan meminta Pemkot untuk menunda relokasi, serta mencari solusi bersama agar menguntungkan semua pihak.
"Pokoknya hari ini tidak akan ada penertiban," pungkasnya.
Di sisi lain, saat dimintai keterangan, Kasatpol Pamong Praja KotaSurabaya, Irvan Widyanto mengatakan, pihaknya telah memutuskan untuk menunda penertiban puluhan PKL di Jalan Anggrek.
"Kita sementara menunda penertibannya ya," kata Irvan.
Menurut Irvan, penundaan penertiban tersebut diambil, setelah puluhan PKL mengadu ke DPRD Surabaya. Selain itu, pihaknya masih akan terus melakukan sosialisasi kepada para PKL terkait tempat relokasi yang telah disiapkan oleh Pemkot Surabaya.
"Kita akan intens melakukan sosialisasi. Hari ini ditunda dulu," pungkasnya.