Masa Depan Indonesia di Tangan Islam, Kata Romo Magnis
Indonesia sebagai negara penganut sistem demokrasi memiliki resiko dimanfaatkan kaum radikalis, fundamentalis, dan terorisme. Masyarakat Islam sebagai mayoritas di Indonesia, memiliki tanggung jawab menjadikan negara ini tetap harmonis.
"Masa depan Indonesia ada di tangan umat Islam," katq Prof. Dr. Franz Magnis Suseno.
Menurutnya, Pancasila dapat menghadirkan perdamaian di Indonesia. Pancasila yang dicetuskan Bung Karno menjadi kuncinya.
"Ketika Bung Karno mencetuskan Pancasila, ia membuat paham negara alternatif yang bisa menaungi negara sekuler dan negara agama," jelas Romo Magnis, panggilan akrabnya.
Berkat Pancasila menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara yang tidak perlu diragukan toleransinya. Semua agama bisa hidup dengan tenang di sini.
"Meskipun 87 persen masyarakat Indonesia menganut agama Islam, mereka bisa menghormati orang-orang minoritas," kata Romo Magnis, sahabat KH Abdurrahman Wahid, almarhum.
"Meskipun 87 persen masyarakat Indonesia menganut agama Islam, mereka bisa menghormati orang-orang minoritas," kata Romo Magnis.
Romo Magnis mengungkapkan hal itu dalam Sarasehan Kebangsaan Pra-Tanwir Muhammadiyah yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia hadir sebagai panelis dalam gelaran jelang Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu 15-17 Februari mendatang.
Pada pertama, Romo Magnis membeberkan materi dengan topik "Tantangan Fragmentasi Kebangsaan dan Revitalisasi Peran Agama sebagai Perekat Ikatan Keadaban".
Ia menyatakan, masyarakat beragama Islam tidak mendiskriminasi masyarakat penganut agama lainnya. Mereka bisa bekerja sama dengan baik dan tetap bisa hidup damai.
Mengutip buku Yuval Noah Harari "Homo Deus", dikatakan Franz bahwa revolusi pengetahuan sangat penting dilakukan untuk memajukan bangsa. Muhammadiyah yang didirikan KH Ahmad Dahlan sudah melakukan revolusi itu.
"Muhammadiyah harus tetap mendidik masyarakat Islam yang membuat gembira,” tutur Romo Magnis. (adi)
Advertisement