Kiva Han, Kedai Kopi Pertama di Dunia
ngopibareng.id – Saat ini, yang terlintas di benak kita tentang kedai kopi adalah tempat yang cozy, menyajikan olahan kopi dan espresso dengan kursi untuk bermalas-malas sambil menghirup secangkir kopi. Sebenarnya, bagaiman awal mula kedai kopi itu?
Catatan awal tentang area publik yang menjajakan kopi adalah pada tahun 1475. Kiva Han adalah nama kedai kopi yang pertama, berlokasi di Constantinopel di Turki (sekarang Istanbul). Kopi adalah produk penting pada masa itu, adalah legal di Turki bagi seorang wanita menuntut cerai suaminya jika suaminya itu tidak dapat mensuplainya dengan cukup kopi. Kopi Turki disajikan sangat kental, hitam dan tak disaring.
Ide untuk menambah cita rasa kopi dengan cream dan pemanis, menjadi trend di Eropa sekitar tahun 1529, setelah kedai kopi pertama didirikan di Eropa. Vienna pernah diinvasi oleh pasukan Turki, yang meninggalkan berkarung-karung kopi ketika mereka kalah dan kemudian melarikan diri dari kota itu. Franz Georg Kolschitzky mengklaim kopi tersebut sebagai rampasan perang, dan membuka sebuah kedai kopi. Sebenarnya, dia pernah tinggal di Turki dan satu-satunya orang yang menyadari nilai sesungguhnya dari biji-bijian ini. Dia memperkenalkan ide untuk menyaring kopi, sebagaimana memperhalus cita rasa minuman kopi dengan susu dan gula. Minuman ini dengan cepat menjadi hit, dan ketika kedai kopi juga mulai menjual kue-kue manis dan penganan yang lain, popularitasnya meledak.
Keberadaan kopi terus menyebar, dengan kedai kopi pertama dibuka di daratan Britania pada tahun 1652. Meskipun popularitasnya terus bertambah di Eropa, ide membuka kedai kopi sampai di Inggris langsung dari Turki. Pedagang Inggris yang meniagakan barang-barang Turki (termasuk kopi) memiliki dua orang pelayan yang kemudian memisahkan diri, untuk masuk ke bisnis mereka sendiri. Kedai kopi “The Turk’s Head” akhirnya lahir.
Orang Inggris menamakan kedai kopi mereka “penny university” (Universitas Duit) karena harga kopi yang memang mahal saat itu dan banyaknya bisnis kelas atas didirikan di sini. Pada kenyataannya, sebuah kedai kopi kecil yang dijalankan oleh Edward Lloyd pada tahun 1668 adalah contoh sejati, sampai sekarang bisnis tersebut masih berjalan sebagai perusahaan insuransi Lloyd’s of London.
Dari Inggris, ide ini terus tersebar di Eropa. Italia di tahun 1654 dan kemudian Paris di tahun 1672, sedangkan Jerman mendirikan kedai kopi pertama di tahun 1673.
Ketika masa kolonialisasi Amerika, kedai kopi secara cepat ikut menyebar. Aturan kedai kopi di Amerika sama dengan kedai-kedai di Inggris: tempat berkumpulnya komunitas bisnis. The Tontine Line Coffee House (1792) di New York adalah lokasi asli New York Stock Exchange, karena dari dulu sangat banyak kegiatan bisnis dijalankan di sini.
Sampai saat itu, kedai kopi masih menyajikan kopi seduh tradisional. Kemudian muncullah espresso. Pada tahun 1946, Gaggia menciptakan mesin membuat espresso komersil yang jauh lebih mudah dan aman digunakan dibandingkan model-model awal. Kedai kopi Gaggia, di Italia, adalah lokasi pertama yang menggunakan mesin ini dan menawarkan espresso disamping kopi seduh tradisional. Era modern kedai kopi telah dimulai.
Tentu saja, kedai kopi oldies tidak harus dibingungkan dengan kedai kopi yang muncul pada dekade baru-baru ini. Yang sebenarnya adalah restaurant yang melayani menu makanan berat, disamping kopi. Tim Horton merupakan contoh yang bagus untuk kedai kopi yang populer, yang selain menyajikan berbagai macam makanan berat, mereka terkenal di berbagai negara untuk kopi mereka yang nikmat. Tapi, ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai kedai kopi karena mereka tidak menyediakan espresso atau minuman lain yang berbahan dasar espresso.
Dan juga kita tidak mungkin dapat melupakan apa yang paling terkenal dan memiliki jaringan sangat luas dibanding kedai kopi yang lain, Starbucks. Mereka membuka counter mereka yang pertama pada 1971 di Seattle dan kini telah membanjiri dunia di 8.000 lokasi.
Bagaimanapun, baik kita lebih suka nongkrong di kedai kopi yang jaringannya tersebar luas seantero dunia atau kedai kopi lokal yang bersahaja; kita telah melangkah melewati sejarah panjang kopi setiap kali kita mengunjungi kedai kopi untuk secangkir seduhan biji kopi. (FRD)
Advertisement