Dhoho Street Fashion 2020, Energi Kilisuci Bangkit dari Pandemi
Tidak seperti tahun sebelumya, penyelenggaraan even tahunan Dhoho Street Fashion (DSF) kali ini dipastikan tidak dihadiri banyak orang. Karena masih dalam situasi pandemi, kegiatan bertema Energy Of Kulisuci yang diselenggarakan di Goa Selomangleng ini akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Pagelaran busana ini bertujuan untuk mempromosikan tenun ikat Kediri ke pasar yang lebih luas dan juga memberi inspirasi bagi para desainer Kota Kediri untuk menampilkan tenun ikat kediri,” kata Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dekranasda Kota Kediri, Sabtu, 21 November 2020.
Pagelaran busana dengan tema Energy of Kilisuci ini digambarkan layaknya seorang perempuan yang rela menjadi pertapa di Gua Selomangleng untuk melindungi Kediri dari marabahaya. Energi ini diharapkan mampu membangkitkan semangat dan roda ekonomi UMKM Kota Kediri.
Pada saat pandemi, omzet pengusaha tenun ikat Kediri dan juga lini usaha yang mengikutinya, misalnya penjahit busana turun drastis. Maka, segala upaya untuk kembali mempromosikan harus dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Dengan tidak mengundang masyarakat sebagaimana tahun-tahun berikutnya.
Untuk mengakomodir keinginan masyarakat, yang tidak bisa secara langsung datang menyaksikan acara The 6th Dhoho Street Fashion. Pihak penyelenggara akan menayangkan kegiatan ini secara live melalui channel Youtube Kediri Tourism TV.
DSF kali ini menampilkan karya desainer tamu Priyo Oktaviano, Era Soekamto, dan Samira M Bafagih. Selain itu juga menghadirkan desainer kebanggaan Kota Kediri yaitu SMK N 3 Kediri, Luxe Caesar Boutique, Azzkasim, dan Numansa Batik Dermo.
Selain itu, acara ini akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Kofifah Endar Parawangsa, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsim, dan menampilkan Putri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida. Ada juga hiburan dari CK Dance.
Fashion Show ini akan dipandu oleh Lima sebagai show director dengan tata musik Nugie Wilis.
Upaya untuk membangkitkan tenun ikat Kediri sudah dilakukan oleh Pemkot Kediri melalui Disperindagin dan Dinkop Kota Kediri dengan cara memesan ribuan masker berbahan tenun ikat. Upaya ini diikuti oleh OPD, BUMN, dan juga perusahaan swasta di Kota Kediri.
"Saya mendukung segala upaya untuk membangkitkan sektor UMKM dan sektor kreatif, juga kreativitas anak-anak muda Kota Kediri. Sektor tersebut merupakan sektor padat karya yang menggerakkan perekonomian Kota Kediri,” kata Abdullah Abu Bakar, Wali Kota Kediri.
Venue yang dipilih untuk acara besok adalah Goa Selomangleng. Konon berdasarkan cerita rakyat, dulunya Goa ini diyakini sebagai tempat pertapaan Dewi Kili Suci (Sanggramawijaya Tungga Dewi), Putri Mahkota Raja Airlangga (kerajaan kahuripan).
Goa ini diperkirakan dibuat pada abad 10-11 Masehi. Area sekitar Goa Selomangkleng terkadang dipergunakan untuk menggelar pertunjukan pentas seni dan budaya baik tingkat regional maupun nasional.