Satu dari empat korban letusan balon yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pare Kabupaten Kediri sudah diizinkan untuk dibawa pulang oleh tim medis setempat. Pertimbangan ini didasari, karena luka bakar yang dialami pasien tersebut tidak begitu luas hanya di sekitar tangan. Keterangan ini disampaikan dokter Budi Sanjaya selaku Humas RSUD Pare Selasa 22 Oktober 2019. Menurutnya luka bakar yang dialami pasien yang diizinkan pulang cuma sekita lima persen. "Pasien yang pulang ini spontan sempat menutupi wajahnya ketika balon meletus, hingga tidak sampai kena," katanya. Ditambahkan dokter Budi Sanjaya, sementara tiga pasien lainya belum diizinkan pulang, karena luka bakarnya mencapai 20 persen. Besar kemungkinan untuk ketiga pasien tersebut akan menjalani perawatan inap atau opname di ruang bedah. Ia kembali menjelaskan, ketika empat pasien tersebut pertama kali di bawa ke RSUD Pare tim medis sudah melakukan upaya penanganan, yaitu dengan membersihkan luka yang terbakar dan pemberian obat antibiotik. "Pertama dilihat gawat darurat atau tidak, ternyata tidak terlalu gawat. Terus diberikan infus, dikasih obat, dibersihkan bengkaknya diberikan obat antibiotik dan antinyeri," bebernya. Seperti diberitakan sebelumnya, lima orang yang dirawat di Rumah Sakit HVA Pare dan RSUD Pare karena mengalami luka bakar di bagian tangan dan wajah. Identitas kelima orang korban yang menjalani perawatan tersebut masing masing adalah Juwanto (34), Winarko (38), Sutiono (39), Mukidi (48), Zaki (10) pelajar kelas 3 SD. Kronologis kejadian berawal, pada hari Selasa sekitar pukul 11. 00 WIB, ketika warga Dusun Manggis, Desa Manggis, Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri sedang menggelar kegiatan kerja bakti untuk membuat pondasi mushola. Mereka melihat ada sekumpulan balon diduga berisikan gas tersangkut di atas pohon sengon. Pada balon ini ada ucapan " Selamat Hari Santri " dari salah satu yayasan pendidikan di Singosari Malang Melihat itu, warga beramai ramai saling berebut balon tersebut. Warga semula mengira jika di dalam balon itu, tersimpan uang. Perlahan balon diturunkan, dari atas pohon sengon. Ketika balon dipecahkan disundut dengan rokok, tiba tiba sekumpulan balon tadi mendadak meletus . Letusan ini mengenai tangan dan wajah para korban.