Bupati Kediri Izinkan Ujian Sekolah Dilakukan Secara Tatap Muka
Pemerintah Kabupaten Kediri, menggelar ujian sekolah serentak setingkat SLTP. Salah satunya di SMP Negeri 1 Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
Menurut keterangan Andriyani Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum Sekolah menjelaskan, ada 348 siswa yang mengikuti ujian sekolah, dengan rincian 158 perempuan dan 190. Ujian dilakukan menggunakan sistem daring atau online lewat web sekolah. Teknisnya setiap siswa diwajibkan untuk membawa hand phone atau laptop sendiri dari rumah.
"Membawa handphone atau laptop sendiri. Jika misalnya ada kendala pada alatnya sekolah tetap menyiapkan untuk laptop portabel," kata Andriyani, Kamis 25 Maret 2021.
Ujian sekolah, dilaksanakan tanggal 22 Maret sampai 25 April 2021 nanti. Karena masih dalam masa pandemi, pelaksanaan ujian sekolah dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Di mana tiap satu kelas hanya diisi 12 siswa.
"Protokol kesehatan kita berlakukan ketat mulai dari depan, siswa masuk kita periksa suhu badannya menggunakan thermo gun. Sebelum masuk kelas kita pisahkan. Masuknya harus lewat jalan yang berbeda agar tidak berpapasan," ujarnya.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana datang meninjau bersama Wakil Bupati, Dewi Maria Ulfa. Dalam keteranganya, bupati berusia 28 tahun ini mengatakan, jika penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah telah telah dilakukan secara benar.
"Bahkan dari pihak sekolah sudah membuatkan jalur yang berbeda. Siswa yang pulang dengan siswa yang datang dipastikan tidak bertemu. Biasanya kalau siswa bertemu, ada interaksi dan saya takutkan nanti ada klaster baru. Ini yang kita hindarkan. Ternyata hal itu sudah diantisipasi dipikirkan sekolah. Jadi itu kita kawal prosesnya apa yang menjadi persoalan nanti. Saya diskusikan dengan kepala sekolah dan pihak Dinas Pendidikan, " kata bapak satu anak tersebut.
Hanindhito Himawan Pramana, menegaskan secara kesiapan Pemerintah Kabupaten Kediri sebenarnya sudah siap untuk melaksanakan ujian sekolah. Di samping itu, sejumlah guru juga sudah mendapatkan vaksin.
"Saya memang minta kepada kepala Dinas Kesehatan, untuk mulai fokus kepada tenaga pengajar. Karena kegiatan belajar mengajar harus dimulai dengan tatap muka. Kalau daring terus banyak siswa yang keberatan dengan kuota yang harus dikeluarkan," tambahnya.