Bupati Bondowoso Resmikan Festival Kopi Nusantara
ngopibareng.id – Festival Kopi Nusantara telah dibuka oleh Bupati Bondowoso Amin Said Husni, sabtu (23/7). Peserta yang mengikuti acara ini berasal dari berbagai daerah penghasil kopi di Indonesia, pelaksanaan ini bertempat di Lereng Gunung Ijen yang terkenal dengan fenomena api birunya.
“Peserta festival kopi nusantara, khusus lomba uji cita rasa kopi, masing-masing kelompok tani yang masuk 11 dari 84 nominasi terbaik kopi arabika maupun 10 dari 26 kopi robusta yang hadir saat ini di antaranya, kelompok tani asal Lampung, Aceh dan dari kelompok tani kopi Bondowoso,” kata Amin Said yang juga Presinden Republik Kopi Bondowoso itu seusai membuka festival di Lapangan Hasanudin, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur, disadur dari antarajatim.com.
Ia menjelaskan, pelaksanaan ini baru petamakalinya dilaksanakan di Bondowoso. Selanjutnya pemerintah daerah setempat akan terus menggelar kegiatan semacam ini pada tahun berikutnya. Maksud dan tujuan pelaksanaan acara kali ini untuk meningkatkan produksi kopi di Indonesia.
“Karena Bondowoso adalah salah satu penghasil kopi terbaik di dunia, kami merasa terpanggil untuk mengembangkan produksi perkopian. Tetapi pada saat yang sama kami memiliki kepentingan yang sama untuk membina para petani kopi di Bondowoso yang memiliki pengalaman panjang tentang bertani kopi, akan tetapi kesejahteraanya masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bondowoso Muhammad Erfan mengatakan 21 peserta yang sudah masuk nominasi terbaik akan diumumkan pada Minggu (24/7).
“Kelompok tani yang menjadi peserta uji coba cita rasa kopi dalam festival ini, dari 11 kelompok tani yang masuk nominasi terbaik kopi arabikanya, tiga di antaranya kelompok tani dari Bondowoso,” terangnya.
Sebanyak 110 kelompok tani, sebelumnya sudah mengirimkan contoh kopi yang akan diikutsertakan dalam lomba uji cita rasa kopi pada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslikoka) Jember dengan masing-masing mengirim 2 contoh kopinya.
Setelah semua peserta lomba mengirimkan contoh kopi, dua orang juri dari Puslitkoka dan juri dari Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, langsung melakukan uji cita rasa. Dari 110 kelompok tani hanya terpilih 21 terbaik cita rasa kopinya, baik arabika maupun robusta. (hrs)