Keputusan Manajemen tim Sepak Bola Persik Kediri untuk merekrut Budiarjo Thalib, menggantikan Nazal Mustafa dinilai sangat tepat. Keputusan tersebut diambil lantaran ada desakan dari suporter Persik Mania yang merasa tidak puas dengan performance tim. Dari beberapa kali hasil uji coba Persik Kediri mengalami kekalahan. Melawan Persis Solo Persik kalah 1-2. Kemudian melawan Persita di Stadion Brawjiaya Persik hanya mampu bermain seri 3-3. Dari rentetan hasil negatif pertandingan uji coba serta adanya desakan suporter, Nazal Mustafa akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari kursi pelatih kepala. "Saat itu, saya dengar Persik tidak memiliki pelatih kepala lagi di tim. Saya kemudian mengirimkan lamaran, dan akhirnya diterima, " kata pelatih berusia 50 tahun tersebut. Ketika kali pertama menangani Persik Kediri, Budi melihat tim ini banyak pemain muda berpotensi yang masih membutuhkan bimbingan. "Pertama datang, sudah saya katakan bahwa saya memegang bom ketika menggantikan coach Nazal Mustafa. Saya ingin Persik Kediri kembali disegani, " kata bapak tiga anak ini. Perlahan polesan tangan dingin pelatih asal Makassar ini membuahkan hasil. Persik Kediri saat ini kokoh bertengger sebagai pemuncak klasmen sementara di grup wilayah Timur dengan mengantongi Poin 30. Dengan materi pemain muda yang dimiliki saat ini, Budiarjo Thalib memiliki kiat jitu dalam memotivasi timnya agar selalu tampil ngosek di setiap pertandingan. "Saya selalu mengarahkan kepada pemain, agar jangan mudah besar kepala dan bersikap sombong dalam memandang tim lawan. Disamping itu, saya selalu tanamkan kepada para pemain, untuk menganggap semua pertandingan adalah Final," katanya. Budi menambahkan, posisi Persik Kediri yang berada di puncak klasmen seperti sekarang, tidak lepas dari perjuangan para pemain yang cerdas dalam memahami dan menerapkan strategi permainan di lapangan. Dalam masa karier kepelatihannya selama 20 tahun, Budiarjo Thalib pernah sukses melatih di SSB juara Piala Danone, serta membawa Persu Sumenep berhasil promosi ke Divisi Utama. Selain itu, ia juga pernah menjadi Asisten Pelatih di klub Liga I Persipura dan PSM Makassar di era kepelatihan Rene Albert. Mantan gelandang bertahan PSIS Semarang ini memiliki lisensi ke pelatihan B AFC. Beberapa bulan tinggal di Kota Kediri, Budiarjo merasa betah dan nyaman. (fen)