Aksi Reresik, Guna Tingkatkan Kesadaran Kebersihan Lingkung
Ada pemandangan yang berbeda di acara car free day (CFD) Taman Bungkul Surabaya, Minggu, 30 Desember 2018.
Terlihat tujuh orang muda-mudi membawa kantong sampah besar mengelilingi Taman Bungkul untuk memungut sampah yang berserakan.
Saat didekati mereka ternyata tergabung dalam Joyful Learning Community (JLC). Yang sedang melaksanankan acara Reresik (resik resik bebarengan) sebagai kampanye peduli lingkungan.
Shandy Kembara Patria Dewata selaku pendiri JLC mengungkapkan, acara reresik merupakan salah satu kegiatan dari JLC guna memberikan tauladan masyarakat Surabaya mengenai kebersihan.
"Kenapa di Taman Bungkul, karena saat CFD Taman Bungkul selalu ramai dan menjadi tempat bertemunya orang. Kami juga ingin mengetahui kepekaan orang-orang yang ada disini terhadap sampah di sekitarnya," ujar Shandy.
Kegiatan ini dilakukan dari titik Jalan Raya Darmo sampai menggelilingi Taman Bungkul dan berakhir di bundaran Taman Bungkul.
Menurut Shandy, reaksi yang ditunjukan orang-orang di taman bungkul sangat beragam. Ada yang ikut membantu dengan memunguti sampah, ada juga yang acuh dan malah membuang sampah di depannya.
"Banyak sekali sampah di sekitar sini, apalagi di area tanaman setelah kita cek banyak sampah dan putung rokok di buang di dalamnya," paapar mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya ini.
Shandy kembara menambahkan, nantinya acara ini bisa berlanjut setiap bulan sekali dengan massa yang lebih banyak.
"Harapan kami ingin terus menjalankan kegiatan ini nantinya sebulan sekali, agar masyarakat bisa tersadar juga dan ikut menjaga kebersihan lingkungan."Ungkap mahasiswa jurusan ilmu komunikasi ini.
JLC sendiri merupakan komunitas yang didirikan shandy dan kawan-kawan empat tahun lalu, sebagai wadah anak muda untuk mengembangkan diri mereka.
"Kita ingin buat komunitas pembelajaran yang menyenangkan untuk anak muda," kata Shandy.
JLC terfokus dalam tiga program kerja pengembangan diri, pendidikan serta lingkungan.
"Kegiatan kita meliputi pemberian kelas Enterprenur untuk para anggota, berdiskusi untuk bertukar ide, pendelegasian anggota ke acara nasional dan internasional serta kegiatan sosial yang seperti sekarang ini kami lakukan," jelasnya.
Kata Shandy, saat ini anggota JLC ada sekitar 50 orang yang dibagi dalam departement PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia), departement media, depatement event.
Setiap tahunnya mulai empat empat tahun yang lalu ada sekitar 15 orang yang bergabung tiap tahunnya. Anggotanya pun beragam berasal dari berbagai universitas di Surabaya dan sekitarnya antara lain Universitas 17 Agustus (Untag), Universitas Muhammadiyah Sidoarja (Umsida) serta Universitas Airlangga.
Kedepannya, tutur Shandy, JLC akan membuat kegiatan pengalangan dana untuk tsunami yang terjadi di Banten.
"Nanti kita akan buat pengalangan dana untuk banten, dan juga akan mengajar kolaborasi beberapa komunitas yang ada di Surabaya," jelasnya.
Bagi Anda yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan mereka, Anda bisa mengakses informasi pada akun instagram @joyfullearning17.
"Untuk semua kegiatan JLC itu bersifat umum, semuanya boleh ikut dan berpartisipasi," tutupnya. (pts)
Advertisement