3 Sekolah di Surabaya Tak Penuhi Kriteria Pembelajaran Tatap Muka
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Mamik Suparmi mengatakan, hasil sementara simulasi 21 SMP yang dilakukan Dindik Surabaya didapati 3 sekolah belum memenuhi kriteria.
Dari 21 sekolah, ada 17 sekolah yang sudah melakukan simulasi hingga Jumat, 7 Agustus 2020. Sementara, 3 sekolah sisanya tidak memenuhi kriteria.
"Harusnya hari ini terakhir simulasi, tapi karena bertabrakan dengan jadwal rapid tes guru. Ada 4 sekolah yang diundur. Kemungkinan 4 sekolah ini akan simulasi senin depan," kata perempuan yang akrab disapa Mamik ini.
Mamik menjelaskan, 3 sekolah yang masih belum memenuhi kriteria ini akan dipantau terus oleh Dindik Surabaya. Bila sekolah tersebut bisa memenuhi kritetia dan meningkatkan kualitas akan dilakukan simulasi ulang.
"Yang 3 kemarin kurang memenuhi kriteria. Kalau tidak salah tempatnya terlalu kecil. Tapi ini kita pantau terus untuk bisa ditingkatkan lagi dan benar-benar siap," katanya.
Menurut Mamik, sekolah-sekolah tersebut harus benar-benar memenuhi semua kriteria ketika dibuka. Semua aturan baru atau new normal sudah siap dijalankan.
"Karena ini di Surabaya ya, jadi standarnya memang benar-benar harus dipatuhi dan dipenuhi," katanya.
Dalam simulasi ini, pihaknya dibantu beberapa dinas terkait, seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, DP5A, dan BP Linmas.
Sementara, sembari melakukan simulasi, Dindik Surabaya sedang mendata riwayat kesehatan siswa.
"Bagaimana riwayat kesehatan siswa, apakah orang tua mempunyai komorbid atau tidak. Bagaimana riwayat kesehatannya," katanya.
Apabila siswa yang memiliki komorbid seperti asma, diabetes, maka tidak diperkenankan melakukan sekolah tatap muka. Tapi, mereka masih bisa melakukan sekolah daring," katanya.