11 Pasien Covid-19 Sembuh, Kota Kediri mendekati Zona Hijau
Kota Kediri semakin mendekati zona hijau, indikatornya terlihat dari jumlah pasien covid-19 yang banyak dikonfirmasi sembuh. Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kota Kediri mencatat, sejak hari Jumat 26 Juni 2020 kemarin, sudah ada 11 pasien yang dinyatakan sembuh. Semua pasien ini dirawat di dua rumah sakit, yakni di RSUD Gambiran dan RS Kilisuci.
“Kabar gembira ini saya sampaikan agar masyarakat tetap waspada dan kita bersama-sama menjadikan Kota Kediri menjadi zona hijau,” kata Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Sabtu 27 Juni 2020.
Sementara itu, Dr Fauzan Adima selaku Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kota Kediri menyebutkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di wilayah Kota Kediri per tanggal 27 Juni 2020 mencapai 56 persen.
Salah satu pasien yang dinyatakan sembuh tersebut berasal dari Desa Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Berjenis kelamin Perempuan berinisial K, berusia 62 tahun. K merupakan klaster dari pabrik rokok Tulungagung. Ia merupakan pasien OTG alias orang tanpa gejala.
“Saya dibawa ke Puskesmas Ngletih bersama lima teman saya. Selama tiga minggu saya dirawat di Puskesmas Ngletih,” kata K. Harusnya K bisa mengisolasi diri di rumah. Namun karena rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi diri, maka Pemkot Kediri memberikan ruang inap di Puskesmas Ngletih sambil menunggu pemeriksaan selanjutnya.
Setelah dari Puskesmas Ngletih, K dipindahkan ke RS Kilisuci. Sehari di RS Kilisuci, ia dipindahkan ke RSUD Gambiran.
Selama dua minggu, K dirawat di RSUD Gambiran dengan keluhan tenggorokan sakit. Selama itu pula, ternyata cucu K, seorang anak SMP Kelas 8 pun positif dengan tanpa gejala (OTG). Sehingga cucu K harus dirawat di RS Kilisuci.
K pun akhirnya dinyatakan negatif Covid-19 setelah hasil swab testnya menunjukkan negatif, sehingga diperbolehkan pulang ke rumah. Meski begitu, kondisinya tetap dipantau oleh tim medis. Sampai saat ini K masih rutih mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.
“Dua minggu sekali saya cek kesehatan di RSUD Gambiran,” kata K.
Cek kesehatan itu dilakukan untuk memantau kondisi K, termasuk melakukan rontgent. K bersemangat dan disiplin melakukan anjuran dari petugas medis yang merawatnya demi kesembuhannya. Ada kemauan untuk kembali lagi bekerja di pabrik rokok yang sudah 4 tahun dijalaninya.
"Yang lebih menggembirakan, masyarakat Tempurejo menerima kembali pasien yang sudah sembuh, tanpa ada stigma negatif," terangnya.
Advertisement